Tuesday, October 15, 2024

Published October 15, 2024 by with 0 comment

Interaksi

"Hai, bagaimana kabarmu?" Pesan yang kau kirim hari ini, Oktober, 10 tahun sejak komunikasi kita terhenti.

Sejak terakhir aku melihat punggungmu berlalu memasuki pintu keberangkatan, kau dan aku saling melambaikan tangan, seminggu pertama begitu berat. 

==

"Hei, bagaimana sekolahmu?" kurang lebih begitu pertanyaan yang ku lontarkan. Semoga lancar dan kau rajin masuk kelas tanpa bolos sekalipun, jangan ulangi lagi kenakalanmu disini ya"
Ku dengar juga kau menjadi ketua organisasi, dengan kampanyemu yang membuat para siswa disana jatuh hati untuk memilihmu. 

==

"Hai bagaimana hari-harimu disana?, pinter sudah bisa cuci baju dan setrika sendiri tanpa membuang uang untuk laundry, padahal dirumahmu pegang sapu pun kau tak pernah"

==

"Bagaimana KKN nya? Semoga ilmu yamg kamu dapat selama ini dapat kamu aplikasikan sebagai pengabdian masyarakat, oh iya bahkan ku dengar juga masyarakat disana tak, rela kau kembali"

==

"Hei, selamat ya sudah lulus dengan predikat cumlaude dan tugas akhir terbaik, selamat telah mendapat gelar yang kau impi-impikan selama ini, maaf ya belum bisa ikut mendampingi di upacara kelulusanmu, aku selalu medukungmu apapun itu"

==

"Wahh, hebatkamu langsung direkrut perusahaan ternama dengan gaji yang fantastis. Selamat ya, semoga bisa mengemban tanggungjawab yang diberikan, bahkan aku disini masih sibuk mencari, sudah apply dimana-mana, belum ada satu panggilan pun -
Kamu sering lembur, ingat jaga kesehatanmu, jaga pola makan, rajin-rajin olahraga"

Jaga dirimu baik-baik, aku merindukanmu. 

Begitulah ribuan kalimat yang tak pernah tersampaikan ke kamu. 

==
Kabar yang ku dapat tak pernah langsung ku dengar darimu. 
Aku hampir menyerah, ya sudah jaga dirimu.
Temani mimpiku sesekali, aku sudah memimpikanmu berkali-kali

==

"Hai, bagaimana kabarmu?" Pesan yang kau kirim hari ini, Oktober, 10 tahun sejak komunikasi kita terhenti.

Apa? Sudah basa-basinya? Jangan pernah berharap aku menayakan balik kabarmu itu.
Read More
      edit

Thursday, September 12, 2024

Published September 12, 2024 by with 0 comment

Seorang pemuda tanggung yang kabur dari alam mimpi

Udara di luar begitu dingin mencekam. 
Dua ekor hewan kecil merayap-rayap di dinding saling kejar-kejaran. 
Seekor burung wikwik melintas di udara malam sambil berteriak dan bertengger di atas pohon tinggi. 
Aku duduk di atas terali besi depan kamar kostku. 
Menyalakan rokok, menghisapnya dalam-dalam, ku hembuskan asapnya ke udara. 
Asap mengepul bagaikan roh yang keluar seperti di film-folm horror. 
Ku lihat di bawah, sepasang kucing oren sedang asik bersetubuh. 
Cihhh, umpatku dalam hati. 
Ingin sekali ku lempar mereka dengan batu. 
Read More
      edit

Tuesday, September 3, 2024

Published September 03, 2024 by with 0 comment

MIMPI



sc: https://id.pngtree.com/
                                                
Di luar sedang turun hujan, sangat deras, aginpun menghantam ranting dan juga dedaunan hingga membenturkan kaca jendela kamarku. Aku coba memejamkan mata agar segera tertidur.
Aku terbangun dalam mimpi, berada di sebuah taman kota pada sore hari menjelang malam. Aku duduk di sebuah bangku taman. Taman itu ramai orang berlalu-lalang, ada yang sekadar berjalan santai, ada yang membeli minuman di kedai yang berada pojokan, ada anak-anak yang sedang bermain bola, ada juga sekumpulan remaja yang ber-atraksi dengan papan skatenya, ada pula pasangan dengan anak balitanya sedang duduk diatas tikar, menikmati bekal yang mereka bawa. 

Namun ada rasa takut yang menghantuiku, aku bisa melihat mereka dengan jelas tapi tidak dengan wajah mereka, buram. Sama seperti ketika memotret dengan kamera digoyangkan.

Mataku tertuju pada bangku yang ada di seberangku, seorang gadis yang wajahnyapun tak bisa kulihat secara jelas. Perlahan berjalan menghampiriku, dengan membawa sebuah kotak kecil berwarna biru yang diikat pita merah berbentuk kupu-kupu.

"Ini, bukalah" katanya, lalu kembali duduk di bangkunya dengan berjalan mundur. Aku terdiam sejenak, berpikir, dan bertanya-tanya. Lalu ia kembali berkata "bukalah" sembari menunjuk. Perlahan kutarik pita itu dan membuka kotaknya. 

Dhuaaaar, petir menyambar dengan kencang, aku tersentak kaget dan terbangun. "Oh hanya mimpi". Aku terbangun dengan menggengam kotang yang ku dapat tadi dalam mimpi. Jam menunjukkan pukul 2 dini hari, hujan di luar masih sangat deras.
Dengan penuh keberanian aku membuka kotak tersebut. Isi kotak itu rupanya hanya secarik kertas yang bertulisan

"Aku menunggumu di bawah" 
Read More
      edit

Wednesday, August 21, 2024

Published August 21, 2024 by with 0 comment

KEMARAU

Kemarau mengguncang bumi

Mengering mengundang bencana

Jerit histeris insan yang kehausan

Seyum kering kerontang suhu meninggi

Daun-daun mulai menguning, menunggu gugur berserakan

Desau angin yang sumbang mengantarkan resahnya hati

Terik matahari telah membakar hati

Kemarau, kau datang lagi


-Agustus, 2024-

Read More
      edit

Saturday, August 17, 2024

Published August 17, 2024 by with 0 comment

Tunggu Aku di Ujung Langit



Motor sudah ku parkir, seorang pria paruh baya dengan baju dinas buru muda yang sedikit lusuh menghampiri. Setelah memberikan selembar uang kertas dua ribuan, lanjut aku berjalan menuju pusat keramaian. Ah, ternyata ini festival layang-layang yang rutin digelar. 

Ku kebatkan kain pantai sebagai alas duduk, kupalingan pandanganku ke langit, beragam bentuk layangan, beruang, gajah, macan, gurita. Di dekatku ada seorang ibu dengan anak lelakinya yang kira-kira berumur 10 tahun. 

"Nanti sampai sana jangan lupakan ibumu ya nak"
"Baik bu"

Benang layangan diikat di tubuh anaknya, sesaat setelah angin berhembus kencang, anak itu terbang dengan layangannya. 

"Dah ibu"
"Dahh, anakku, gapailan cita-citamu setinggi langit"

Ibu itu terus melambaikan tangan kepada anaknya hingga menghilang di ujung langit, sambil tersenyum bahagia, walaupun ia sebenarnya sudah tahu bahwa anaknya itu tak akan pernah kembali lagi.

====

Dalam perjalanan pulang aku melewati sebuah papan yang ditempeli artikel dan foto seorang anak. Aku termenung sesaat mengingat foto itu adalah foto anak yang kulihat tadi bersama ibunya. Kubaca artikel yang berjudul "Seorang bocah 10 tahun, meninggal tertimpa layangan raksasa"
Read More
      edit
Powered by Blogger.

About Me

My photo
(Kita) tercipta dan ditakdirkan untuk tidak bertemu bahkan saling ber(interaksi)

Interaksi