Saturday, October 17, 2020

Published October 17, 2020 by with 0 comment

Pelarian

Perlahan berjalan
Ku sisiri tengah kota
Hiruk pikiu jalanan, ku tinggalkan
Kemana aku malam ini?
Anginpun tak tahu

Entah mengapa ada sedikit kesedihan malam ini
Padahal bulan sedang menyapa dengan senyuman
Bahkan bintang tak henti berkedip kearahku dengan genit
Entahlah

Mulai hilang pandanganku
Yang kurasa ada bayanganu yang mulai menepi
dengan senyuman menepi dari angkasa
Entah mengapa aku tak bisa meraihnya
Entahlah

Sampailah aku di puncak bukit penuh ilalang
Gelap gulitaku bertaburan gemerlap 
Ku rebahkan tubuh di atas rerumputan
Aroma khasnya yang begitu menyentuh, sembari mereka membisikkan kata-kata, dengan mesranya
Aku begitu menghayati dan merenungi malam ini

Temani aku sampai terlelap, hingga esok mentari kembali menyapa pagi



Read More
      edit

Saturday, October 10, 2020

Published October 10, 2020 by with 0 comment

Rindu Bersama Hujan

Aku berjalan menyusuri lorong yang selalu ku lewati setiap hari
berjalan dari arah pantry dengan membawa secangkir minuman hangat yang selalu ku teguk  di kala penat
menuju ruangan yang acap kali membuatku merasa "tak seharusnya aku masih di sini di jam ini"
duduk kembali di kubikelku lalu mengembuskan nafas panjang
hufffftt kapan ini akan selesai

Kulihat ke arah jendela, langit sudah mulai gelap
bukan, bukan karena malam hari, tapi ,mendung
sendu,kelabu,syahdu
aku menuju jendela itu, lalu membukanya perlahan
kurasakan semilir angin, menikmati setiap hembusannya, dan menghirup aroma khasnya

Tak butuh waktu lama, rintik pun mulai berjatuhan
semakin banyak, semakin banyak,
lalu aku berbisik dalam hati "hei hujan, bertahanlah lebih lama" pintaku pada langit

Kulihat di bawah gedung, orang-orang berlarian mencari tempat untuk berteduh
adapula beberapa motor yang menepi, pengemudi turun untuk membuka jok lalu mengenakan mantel
sebagian melajukan kendaraannya lebih cepat seakan merasa bodo amat basah ya basah sekalian
ada juga yang sudah siap sedia membawa senjata dikala musim hujan sudah tiba, ya payung
membukanya lalu dikenakannya di atas kepala.

Aku suka hujan
riyuh namun menenangkan
hujan seringkali menyuguhkan kenangan dan kedamaian
walaupun terkadang aku menelan kenangan
dan itu terasa sangat menyebalkan

Kenangan itu sering membuatku terisak-isak hingga hari ini
wahai hujan, hasih ingatkah kau tentang cerita itu?
tolong simpan itu bak-baik
hanya kaulah saksi betapa kuatnya aku hingga hari ini masih dapat berdiri tegak
terima kasih hujan, kau selalu sejukkan hatiku

Oh iya, sebelum aku kembali ke kubikelku ada satu hal yang ingin ku tanyakan padamu:
"Mengapa kau selalu kembali, meskipun sudah jatuh berulang kali?"

Denpasar, 10 Oktober 





Read More
      edit

Thursday, October 8, 2020

Published October 08, 2020 by with 0 comment

Elegi?

Kau dan Dia adalah sepasang pelaut
terdampar di sebuah pulau kecil
yang bernama "Takdir"

Namun aku
aku hanyalah sebuah api unggun
yang menggebu-gebu
di atas permukaan pasir
yang bernama "Cemburu"

Denpasar, 8 Oktober 26⁰C
Read More
      edit

Wednesday, October 7, 2020

Published October 07, 2020 by with 0 comment

HAI

Denpasar, 7 Oktober 2020

- Pukul 15:06, di balkon kecil sang rumah tua-


Hai...
apa kabar?
bagaimana di sana?
apakah hari-harimu menyenangkan atau justu membosankan?
Read More
      edit
Powered by Blogger.

About Me

My photo
(Kita) tercipta dan ditakdirkan untuk tidak bertemu bahkan saling ber(interaksi)

Interaksi