 |
| sc: https://id.pngtree.com/ |
Di luar sedang turun hujan, sangat deras, aginpun menghantam ranting dan juga dedaunan hingga membenturkan kaca jendela kamarku. Aku coba memejamkan mata agar segera tertidur.
Aku terbangun dalam mimpi, berada di sebuah taman kota pada sore hari menjelang malam. Aku duduk di sebuah bangku taman. Taman itu ramai orang berlalu-lalang, ada yang sekadar berjalan santai, ada yang membeli minuman di kedai yang berada pojokan, ada anak-anak yang sedang bermain bola, ada juga sekumpulan remaja yang ber-atraksi dengan papan skatenya, ada pula pasangan dengan anak balitanya sedang duduk diatas tikar, menikmati bekal yang mereka bawa.
Namun ada rasa takut yang menghantuiku, aku bisa melihat mereka dengan jelas tapi tidak dengan wajah mereka, buram. Sama seperti ketika memotret dengan kamera digoyangkan.
Mataku tertuju pada bangku yang ada di seberangku, seorang gadis yang wajahnyapun tak bisa kulihat secara jelas. Perlahan berjalan menghampiriku, dengan membawa sebuah kotak kecil berwarna biru yang diikat pita merah berbentuk kupu-kupu.
"Ini, bukalah" katanya, lalu kembali duduk di bangkunya dengan berjalan mundur. Aku terdiam sejenak, berpikir, dan bertanya-tanya. Lalu ia kembali berkata "bukalah" sembari menunjuk. Perlahan kutarik pita itu dan membuka kotaknya.
Dhuaaaar, petir menyambar dengan kencang, aku tersentak kaget dan terbangun. "Oh hanya mimpi". Aku terbangun dengan menggengam kotang yang ku dapat tadi dalam mimpi. Jam menunjukkan pukul 2 dini hari, hujan di luar masih sangat deras.
Dengan penuh keberanian aku membuka kotak tersebut. Isi kotak itu rupanya hanya secarik kertas yang bertulisan
"Aku menunggumu di bawah"